20 tahun Terakhir Bill Gates dan Istrinya Telah Berinvetasi Rp 141 triliun Ke Jasa Kurir Kemanusian
Senin, 21 Januari 2019
Setelah turun sebagai pemimpin Microsoft, Bill Gates sering mengerjakan investasi di dunia sains dan pengobatan supaya menjadikan dunia yang lebih baik. Dari seluruh investasinya, terdapat satu jenis investasi yang membuatnya bersyukur yakni jasa kurir.
Dilansir dari sebuah tulisan di The Wall Street Journal, Gates menyatakan pentingnya jasa kurir penting. Sebab, segala obat yang ditemukan ilmuwan tetap me sti dikirim ke ke rumah sakit, klinik, dan lokasi tinggal orang-orang yang membutuhkannya.
Jasa ekspedisi alias kurir amatlah relevan bila obat-obatan tersebut perlu diantar ke wilayah berbahaya.
"Membeli persediaan medis dan mengirimkan ke lokasi terdengar mudah, bahkan membosankan, namun tidak begitu. Menyelamatkan kehidupan di negara-negara berkembang tidak jarang berarti mengantar obat-obatan ke desa-desa terasing dan zona perang," jelas Bill Gates.
Dalam 20 tahun terakhir, Gates dan istrinya, Melinda, telah mengalirkan modal USD 10 miliar atau Rp 141 triliun (USD 1 = Rp 14.177) ke organisasi yang menghadapi kendala itu, laksana Gavi, the Vaccine Alliace, kemudian Global Fund, dan Global Polio Eradication Initiative.
Gates berkata, mereka sukses melaksanakan tugas dengan berhasil dan sukses menurunkan kematian dampak polio. Tetapi banyak sekali orang tidak mengenali jasa mereka.
Andaikan dana luar biasa itu diinvestasikan ke sektor beda yang lebih menguntungkan laksana energi dan infrastruktur, Gates berbicara penghasilannya tetap lebih kecil dari hasilnya ketika ini.
"Bagaimana jika kami menginvestasi Rp 141 triliun tersebut di proyek energi di semua dunia? Bila begitu, untungnya bakal USD 150 miliar (Rp 2.126 triliun). Bagaimana andai infrastruktur? USD 170 miliar (Rp 2.410 triliun)," ujar Gates.
Dan pendapatan dari proyek energi dan infrastruktur ternyata tetap tak mengungguli investasi ekspedisi obat ini: Bill Gates menyinggung investasi ini sukses menghasilkan USD 200 miliar (Rp 2.835 triliun) dalam bentuk keuntungan sosial dan ekonomi.
Dilansir dari sebuah tulisan di The Wall Street Journal, Gates menyatakan pentingnya jasa kurir penting. Sebab, segala obat yang ditemukan ilmuwan tetap me sti dikirim ke ke rumah sakit, klinik, dan lokasi tinggal orang-orang yang membutuhkannya.
Jasa ekspedisi alias kurir amatlah relevan bila obat-obatan tersebut perlu diantar ke wilayah berbahaya.
"Membeli persediaan medis dan mengirimkan ke lokasi terdengar mudah, bahkan membosankan, namun tidak begitu. Menyelamatkan kehidupan di negara-negara berkembang tidak jarang berarti mengantar obat-obatan ke desa-desa terasing dan zona perang," jelas Bill Gates.
Dalam 20 tahun terakhir, Gates dan istrinya, Melinda, telah mengalirkan modal USD 10 miliar atau Rp 141 triliun (USD 1 = Rp 14.177) ke organisasi yang menghadapi kendala itu, laksana Gavi, the Vaccine Alliace, kemudian Global Fund, dan Global Polio Eradication Initiative.
Gates berkata, mereka sukses melaksanakan tugas dengan berhasil dan sukses menurunkan kematian dampak polio. Tetapi banyak sekali orang tidak mengenali jasa mereka.
Andaikan dana luar biasa itu diinvestasikan ke sektor beda yang lebih menguntungkan laksana energi dan infrastruktur, Gates berbicara penghasilannya tetap lebih kecil dari hasilnya ketika ini.
"Bagaimana jika kami menginvestasi Rp 141 triliun tersebut di proyek energi di semua dunia? Bila begitu, untungnya bakal USD 150 miliar (Rp 2.126 triliun). Bagaimana andai infrastruktur? USD 170 miliar (Rp 2.410 triliun)," ujar Gates.
Dan pendapatan dari proyek energi dan infrastruktur ternyata tetap tak mengungguli investasi ekspedisi obat ini: Bill Gates menyinggung investasi ini sukses menghasilkan USD 200 miliar (Rp 2.835 triliun) dalam bentuk keuntungan sosial dan ekonomi.