Menper: Selain Kerjasama Lainnya, Taiwan Juga Investasi 20 Triliun Untuk Pabrik Gula
Minggu, 14 Oktober 2018
Menteri Pertanian Andi Amran
Sulaiman berusaha mendorong ekspor dan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional, seperti ekspor manggis, ekspor bawang merah, jagung, telur,
daging ayam, benih sayuran, tanaman hias, ekspor beras khusus dan perkebunan.
Hal ini menjadikan investasi
dibuka lebar-lebar untuk mengembangkan industri gula, ternak sapi, jagung dan
lainnya untuk memacu ekonomi nasional.
Investasi Pabrik Gula dan
Pasar Manggis dari Indonesia
Dilansir dari detik.com
Menteri Pertanian Amran berkunjung ke Taiwan dan bertemu langsung dengan
Menteri Pertanian Taiwan, Mr. Tsung-Hsien Lin pada tanggal 9 Oktober 2018 lalu.
Pada pertemuan singkat itu, Tsung menyampaikan komitmen untuk investasi
industri gula Rp 20 triliun di Indonesia.
Menteri Pertanian Amran
mengatakan "Ini sangat positif. Industri gula merupakan prioritas nasional
Indonesia untuk memenuhi konsumsi domestik sekitar 4 juta ton per tahun."
Amran menyebutkan saat ini
Indonesia telah berhasil membangun 6 Pabrik Gula (PG) yang terintegrasi dengan
perkebunan tebu dari 10 unit yang telah ditargetkan dengan dukungan investasi
asing. Maka dari itu hasil dari Investasi Taiwan diharapkan bisa membangun
sedikitnya 2 hingga 4 unit Pabrik Gula,
dengan total nilai investasi masing-masing Rp 20 triliun.
"Pihak Indonesia
menawarkan areal investasi di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Merauke
dengan luasan mencapai 20.000 hektar untuk masing-masing unit. Indonesia
memberi berbagai kemudahan perijinan serta jaminan keamanan dan kenyamanan
berusaha," ujarnya.
Amran menegaskan pola
kemitraan antara investor Taiwan dengan pengusaha lokal dimaksudkan untuk lebih
menjamin kelancaran berusaha.
Pihak Taiwan mengambil peran
pada penanganan aspek-aspek teknis, sementara pengusaha lokal Indonesia dapat
membantu penanganan aspek nonteknis seperti pengurusan administrasi perijinan
dan proses pengamanan lingkungan.
Imran melanjutkan,
"Untuk percepatan realisasinya, Menteri Pertanian Taiwan telah menugaskan
Wakil Menterinya untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat."
Sambung Amran, kerja sama
dengan Taiwan ini juga sebagai langkah nyata dan masif menggerakan ekspor dan
investasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal Ini juga diharapkan
untuk mempercepat pencapaian target swasembada nasional untuk industri paling
lambat 2024.
"Tapi juga harus
diketahui, saat ini kita sudah mampu swasembada gula konsumsi," imbuhnya.
Tak luput, kunjungan ke
Taiwan juga membahas komitmen Taiwan untuk membuka pasar manggis dari
Indonesia, kerja sama Teknis Taiwan Pengembangan Rain Water Harvesting System,
serta program Magang Petani Indonesia di Taiwan.
Amran berharap banyak agar
sumberdaya alam pertanian yang berlimpah di Indonesia dapat disinergikan dengan
Negara Taiwan. Oleh sebab itu, Indonesia buka investasi dari Taiwan.
"Bila ini dapat
dilaksanakan, maka akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian
yang kuat, sehingga cita-cita Indonesia untuk menjadi lumbung pangan Asia dan
bahkan dunia dapat segera terwujud," tutupnya.