Ini 7 Hasil Acara IMF - WB Yang Menggembirakan Untuk Indonesia


Hasil IMF - WB di Bali - Tepat di Minggu 14/10/2018 seluruh rangkaian kegiatan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF ) - Bank Dunia (World Bank) berakhir. Sebagai tuan rumah Pemerintah Indonesia menyampaikan memperoleh tujuh capaian hasil yang cukup menggembirakan dan memuaskan dan wajib di sukuri yakni mulai berupa bantuan bencana Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat, beberapa kesepakatan investasi, dukungan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi, kesepakatan kerja sama bilateral terkait devisa, pengenalan tentang Green Sukuk, dan hingga kesempatan untuk menjelaskan ketahanan ekonomi domestik.

Dilansir dari katadata.coi.id, berikut tujuh hasil capaian pemerintah Indonesia setelah acara IMF - WB di Bali.
Para peserta forum termasuk IMF dan World Bank ikut memberikan bantuan kepada Indonesia terkait bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulten) dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). “Ini sesuatu yang membuat kami merasa solidaritas global terhadap Indonesia dari segi kemanusiaan,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bali Art, Bali, Sabtu (13/10).

Selama sidang IMF di Bali, pemerintah menawarkan 79 proyek berupa infrastruktur dengan jumlah total nilai investasi US$ 42 miliar atau sekitar Rp 630 triliun kepada para investor yang hadir. Proyek infrastruktur dikelola oleh 21 perusahaan BUMN. Sebanyak 21 proyek di antaranya bernilai US$ 13,8 miliar atau Rp 207 triliun disepakati pada Kamis (11/10).

Sri Mulyani mengatakan, infrastruktur adalah salah satu topik utama yang dibahas dalam sidang IMF tahunan ini. “Mereka terkejut, Indonesia punya satu persiapan dalam proyek infrastruktur dan instrumen pembiayaannya bervariasi,” jelasnya. “Indonesia masuk dalam (daftar) negara yang paling layak untuk berinvestasi.”

Perusahaan teknologi paling besar di Tiongkok, Alibaba akan membantu pengembangan SDM Indonesia lewat program 1.000 pengusaha di bidang digital.
Alibaba akan mengundang pemuda dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia untuk belajar bisnis digital di Tiongkok.

Lain hal itu, Indonesia juga mengajukan diri untuk menjadi pencetus (early adopter) untuk masalah Indeks Modal Manusia (Human Capital Index/HCI) yang dilakukan oleh Bank Dunia.  Dari hasil kajian itu, Indonesia memperoleh skor 0,53 atau berada di urutan ke-87 dari 157 negara.

Hasil laporan ini akan menjadi dasar acuan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk segera memperbaiki kualitas SDM-nya.
“Indonesia punya anggaran dan hasil yang harus diperbaiki lagi. Untuk pendidikan 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi hasilnya belum begitu berguna untuk negara. Harus diperbaiki lagi,” ujarnya.

Hasil sidang tahunan IMF ini menghasilkan banyak prinsip bisnis financial technology.
Pemerintah akan mengkaji 12 prinsip ini untuk menjadi dasar pembuatan kebijakan yang akan mendatang. Selain itu, Alibaba juga akan membantu Indonesia memasarkan produk lewat platformnya pada kampanye double 11, 11 November nanti.

Pemerintah Indonesia berharap, teknologi akan bisa membantu mengurangi kemiskinan di Tanah Air.
"Indonesia dengan program vokasional akan bisa memanfaatkan berbagai macam pembahasan di sini, termasuk pembahasan teknologi sebagai solusi di bidang kesehatan dan pendidikan," kata dia.

Hasil sidang tahunan IMF ini menjadi peluang bagi pemerintah untuk membeberkan perekonomian Indonesia kepada lembaga pemeringkat dunia. Harapannya, peringkat Indonesia sebagai negara layak investasi tetap stabil atau bahkan meningkat.

"Pertemuan ini jadi kesempatan bagi kami untuk bertemu dengan lembaga pemeringkat untuk menjelaskan tentang ekonomi Indonesia outlook dan bagaimana Indonesia merespons kondisi yang tidak mudah ini," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara.

6. Kerja Sama BI
BI bekerja sama dengan bank sentral Singapura terkait swap dan repo senilai US$ 10 miliar untuk memperkuat cadangan devisa. Mirza menjelaskan, kesepakatan ini ditunjukan untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global. "Kerja sama bilateral swap ini untuk menghadapi (efek) Game of Thrones yang tidak mudah ini," ungkapnya.

Pengenalan alternatif instrumen pembiayaan berbasis syariah berupa Green Sukuk.
"Yang terakhir ada green sukuk, mungkin yang pertama atau satu-satunya. Kami progresif sekali dalam hal ini dan dapat apresiasi dari market," pungkasnya.
Langkah ini juga akan memperluas dan memperdalam inklusi keuangan di Indonesia.

Ini 7 Hasil Menggembirakan Indonesia di IMF Bali.

"Sukuk adalah instrumen keuangan yang banyak memiliki kemiripan dengan obligasi (bond) dapat digunakan untuk mendukung program-program dalam rangka mengurangi pemanasan global dan dampaknya.  Pemerintah dapat mengembangkan Green Sukuk untuk mendukung pembangunan infrastruktur sekaligus mendukung program pengurangan emisi karbon." [1]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel