100 ribu Ton Impor Jagung Dari Brasil Mulai Didistribusikan
Jumat, 25 Januari 2019
Kementerian Pertanian dan Bulog menyalurkan 100 ribu ton jagung impor dari Brasil. Jagung impor ini guna memenuhi keperluan pakan semua peternak, terutama ketika musim hujan ini.
"Bahwa Indonesia kemarin telah surplus jagung. Kemarin kita pun sudah ekspor jagung 367 ribu ton. Sekarang ini mungkin sebab pola tanam dan musim penghujan. Bagi menutupi masa panen petani," kata Direktur Pegadaan Perum BULOG Bachtiar untuk wartawan usai Pelepasan Bantuan Jagung dari Kementrian Pertanian dan BULOG di Pergudangan Maspion, Surabaya, Jumat(25/1/2019) dilansir dari detikfinance.
Bachtiar menjelaskan, dari hasil rapat koordinasi terbatas (Rakortas) tahun lalu menyimpulkan untuk ada impor jagung dari Brasil sejumlah 100 ribu ton.
"13 ribu ton peratama sudah dibongkar di Ciwanda (Banten), sementara di Teluk Lamongan 62 ribu ton total telah 75 ribu ton. Sekarang dan kemarin pun disini terdapat 26 ribun ton lebih dibongkar telah mulai di distribusikan untuk peternak ayam dan telur." Kata Bachtiar.
Rencananya jagung impor ini bakal di wilayah di Indonesia, laksana Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
"Dalam pembagian Jawa Timur bakal lebih banyak dibandingkan Jawa Tengah, Jawa Barat maupun distrik lain. Termasuk nanti ada permintaan dari Sulawesi Selatan dan Kalimatan Selatan telah kita kirim. Karena ini wilayah Indonesia maka me sti kita bagi dengan baik," jelas Bachtiar.
Dalam pendistribusian batuan jagung dari Kementrian Pertanian dan BULOG ini, semua peternak ayam dan telur menjadi prioritas. Sebab menurut keterangan dari Bachtiar supaya bisa mengawal kestabilan ketahanan pangan.
"Kita salurkan khususnya prioritas untuk peternak ayam dan telur. Ini dalam rangka mengawal harga telur tetap murah. Kita lihat kini harga telur selama Rp 18 ribu dan daging ayam Rp 30 ribuan," kata Bachtiar.
Ditambahkan oleh Bachtiar, harga pertolongan jagung bakal dihargai Rp 4.000 per kilogram (kg).
"Kita up gudang ambil disini ekuivalen Rp 4 ribu per kilo. Ini telah keputusan hasil Rakortas," tandasnya.
"Bahwa Indonesia kemarin telah surplus jagung. Kemarin kita pun sudah ekspor jagung 367 ribu ton. Sekarang ini mungkin sebab pola tanam dan musim penghujan. Bagi menutupi masa panen petani," kata Direktur Pegadaan Perum BULOG Bachtiar untuk wartawan usai Pelepasan Bantuan Jagung dari Kementrian Pertanian dan BULOG di Pergudangan Maspion, Surabaya, Jumat(25/1/2019) dilansir dari detikfinance.
Bachtiar menjelaskan, dari hasil rapat koordinasi terbatas (Rakortas) tahun lalu menyimpulkan untuk ada impor jagung dari Brasil sejumlah 100 ribu ton.
"13 ribu ton peratama sudah dibongkar di Ciwanda (Banten), sementara di Teluk Lamongan 62 ribu ton total telah 75 ribu ton. Sekarang dan kemarin pun disini terdapat 26 ribun ton lebih dibongkar telah mulai di distribusikan untuk peternak ayam dan telur." Kata Bachtiar.
Rencananya jagung impor ini bakal di wilayah di Indonesia, laksana Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
"Dalam pembagian Jawa Timur bakal lebih banyak dibandingkan Jawa Tengah, Jawa Barat maupun distrik lain. Termasuk nanti ada permintaan dari Sulawesi Selatan dan Kalimatan Selatan telah kita kirim. Karena ini wilayah Indonesia maka me sti kita bagi dengan baik," jelas Bachtiar.
Dalam pendistribusian batuan jagung dari Kementrian Pertanian dan BULOG ini, semua peternak ayam dan telur menjadi prioritas. Sebab menurut keterangan dari Bachtiar supaya bisa mengawal kestabilan ketahanan pangan.
"Kita salurkan khususnya prioritas untuk peternak ayam dan telur. Ini dalam rangka mengawal harga telur tetap murah. Kita lihat kini harga telur selama Rp 18 ribu dan daging ayam Rp 30 ribuan," kata Bachtiar.
Ditambahkan oleh Bachtiar, harga pertolongan jagung bakal dihargai Rp 4.000 per kilogram (kg).
"Kita up gudang ambil disini ekuivalen Rp 4 ribu per kilo. Ini telah keputusan hasil Rakortas," tandasnya.