3 Smartphone Ini Ancam Bisnis IPhone, Investor Khawatir

Minggu ini beberapa peringatan dari pemasok Apple akan kinerja finansial yang telah merangsang kekhawatiran akan penjualan iPhone dan rencana akan beberapa layanan sebagai pilar utama perkembangan bisnis.

Di satu tahun terakhir, mayoritas investor telah melalaikan penjualan iPhone yang volumenya stagnan sebab rata-rata harga jual iphone terus meningkat. Namun saat ini kompetisi sengit dari ponsel China Xiaomi Corp menjadi masalah.

Apple rencananya akan menambah sebagian penghasilan dari layanan berbayar, seperti halnya Apple Music dan iCloud.  sebab terhitung selama dua pertiga dari 1,3 miliar perlengkapan aktif Apple di semua dunia.

Analis Wall Street menyatakan kekhawatirannya akan penjualan smartphone yang lebih lambat dan hal ini akan mempersulit iphone menjaga penguasaan pangsa pasar.

Semakin banyak orang yang menunda untuk membeli iphone karena harga yang lebih mahal. Hal ini berdampak dalam masa-masa dekat bisa merusak pertumbuhan penghasilan layanan Apple, kata Toni Sacconaghi dari Bernstein.

Tanpa adanya kepercayaan pertumbuhan volume di pasar luar Negeri seperti India, Brasil dan Rusia. Analis dan investor mulai cemas dengan kebijakan yang diambil Apple dimana Ia menekankan pada brand  premium dan harga tinggi yang menyertainya. Untuk saat ini iPhone model teranyar dibandrol sebesar US$1.000 atau setara Rp 14,76 juta.

Hal Eddins, chief economist salah satu pemegang saham Apple Capital Investment Counsel menyebutkan ponsel OnePlus 6T harganya nyaris separuh dari iPhone dan memiliki keterampilan hampir sama dengan ponsel high-end Apple.

"Anda dapat mendapatkan beberapa harga ponsel dengan harga yang lebih murah," katanya. "Lanskap ponsel berubah dengan cepat dan Saya pikir semua pembuat kehilangan trik dengan harga US$1.000."

Namun, Apple menampik berkomentar mengenai strateginya, atau pergerakan saham, sesudah pemasok mengungkapkan akan kekhawatirannya.

Stagnan penjualan Apple disebabkan trio pembuat smartphone China - Xiaomi, Oppo dan Vivo yang berhasil menyumbang seperempat dari pasar global pada semester 1 tahun 2018, menurut keterangan dari data dari firma penelitian IDC. Naik dari 8,9% untuk sepanjang tahun 2014 dan nyaris 20% tahun lalu.

Dengan dispensasi fiskal 2015, Apple belum menambah pangsa pasarnya, sebesar 13,6% dari pasar dunia pada semester kesatu tahun ini, turun dari 14,8% untuk 2014, namun seringkali pangsa pasar Apple akan naik pada akhir tahun sebab penjualan yang powerful di bulan Desember.

Xiaomi, khususnya, mendapatkan peminat dengan cepat. Di India, Apple mempunyai sedikit pemakai yang loyal, Xiaomi di sejumlah kalangan telah mengungguli Samsung Electronics Co Ltd menjadi penjaja ponsel terbesar di negara itu. Xiaomi pun membuat peradaban ke pasar Eropa laksana Spanyol, kata IDC dalam suatu laporan.

Berdasarkan keterangan data IDC, Xiaomi merupakan penjual smartphone teratas di India pada kuartal kesatu dan kedua 2018, dengan 30,3% dan 29,7%, dari pasar unit smartphone.

"Ini merupakan kasus di mana hal tersebut jauh berbeda di bagian lain dunia," kata Ryan Reith, wakil presiden program guna program pelacakan perlengkapan seluler IDC, menjelaskan sebagian besar konsumen AS tidak dekat dengan ponsel Xiaomi, Oppo dan Vivo laksana dikutip dari Reuters, Rabu (15/11/2018).

"Banyak dari merek-merek tersebut tidak bermain (di AS), namun mereka bermain di tempat-tempat di mana mereka tidak pernah bermain sebelumnya seperti India dan Eropa,"tutupnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel